Puisi Perjuangan Hidup

Puisi Perjuangan Hidup
Puisi Perjuangan Hidup

Puisi Perjuangan Hidup – Bisa dibilang ini salah satu puisi terpanjang di mana puisi perjuangan hidup yang pernah saya baca dari salah satu forum. Banyak hal yang dapat kita petik dari puisi perjuangan hidup di bawah ini…

Puisi Perjuangan Hidup
Aku mulai bangkit
Dari lemahku
Dari rapuhku
Menjejak lebih kuat
Berdiri lebih tegap
Berjalan dengan pasti
Tak lagi peduli apa disampingku
Hiraukan semua bisik bisik sayu
Yang terus berusaha menjatuhkanku
Lihatlah diriku kini
Sudah dewasa
Menjalani hidupku .. masalahku .. dan sepiku
Tak lagi cengeng
Tak lagi pasrah
Aku kini berjuang
Untuk diriku
Untuk mimpiku..
Lugu…
Tampang dewasa, kelakuan bocah.
Merengek bila tak tercapai,,
Marah saat kecewa..
Merajuk jika di hina..
Tampak luar tampak beda..
Menengok kedalam semakin berbeda..
Aku yg mereka kira sudah dewasa..
Belum cukup dewasa untuk diriku sendiri..
Aku yg terlihat matang diluar,,
Ternyata kecut didalam..
Seorang kecil berkelakuan dewasa.
Seorang lemah mengaku kuat.
Itulah aku..
Hari berpindah..
Waktu berkejar..
Tetap saja aku seperti ini..
Diam tak beranjak..
Tiada bertambah cakap.
Tak semakin kuat,,
Beradu mulut layak bocah,,
Diam saat ketakutan..
Aku sesali diriku sendiri,
Kujeritkan sakitku sendiri..
Tanpa ada teman..
Belum ada sahabat..
Ya.. masih sendiri..
Roda hidup kini berubah,
Benih diriku sedikit mulai tumbuh,,
Berubah kuncup menghijau kecil..
Lemahku kian tertutupi,,
Tangisku mulai memudar..
Saat ini kutlah blajar lebih banyak.,
Dari teman, sahabat, dan cinta..
Tlah kurasakan getir pahit perkelahian dan perselisihan,,
Kuicipi bagaimana cinta dan sayang dihidupku..
Kini kutlah sedikit bangkit,
Sedikit terduduk dan mengambil langkah,,
Mencoba meraih mimpi-mimpi kecilku..
Beralih jalan memutar fikir.
Mimpi” kecil terganjal keras diotak,
Memaksa berulah memaksa bertaruh,
Berulah ku mencapai mimpi,
Menaruhkan waktu pengganti bukti,
Sedikit, dan kecil.
Mimpi memancarkan sinar nyata
Menghangatkan hidup yg kian hampa.
Melebarkan senyumku menanti hasil yg pasti,,
Jalanku semakin lurus,
Mudah dan terasa mulus,
Aku yakin aku harus,,
Merapatkan langkah memantapkan cercah
Semakin jauh semakin rumit,
Kerikil yg mudah berganti karang terjal.
Hidupku dan mimpiku menemukan cinta,
Cinta yg takkusangka datang disaat tak terduga.
Kutemukan cahaya
Cahaya terang penuh harapan.
Mendekat dan kemudian berkumpul
Melesat cepat tak terhindar
Meriuh satu menyatukan angan.
Kini tujuanku satu,,
Cintanya .
Kisah tak terduga tertulis,
Cintaku berdekatan dengan ceritanya,
Kurajut kisah, dengan cintaku sendiri,
Kucoba mendekat dan merapatkan langkah..
Kini bicaraku dekat dengannya,
Kini tawaku dihiasi tawanya,
Kini aku semakin jatuh cinta padanya..
Tanpa dia tahu besarnya rasa itu.
Tak terkira kukan bertemu dengannya,
Wanita sempurna dengan sifat seadanya
Tawanya bergetar ringan seringan wajahnya,
Senyumnya lebar, setulus wajahnya,
Santai langkahnya, sepolos hatinya.
Hei,…
Aku mencintainya..
Aku mencintainya…
Kisahku berlanjut,
Semua tak sesuai dengan harapku..
Kutulis kembali cerita luka..
Dipertemukan aku dengan sebutir emas..
Cahayanya.. menerangi hatiku yg dulu mati..
Indahnya.. memaksaku memimpikannya..
Berharga.. sangat berharga emas itu..
Kulalui hari”ku bersamanya ..
Sekedar mengumbar tawa dan berbagi cerita..
Aku tahu.. kita saling memahami.. dan akupun tahu dia menyadari itu…
Hal kecil darinya mampu membuatku bahagia..
Candaan yg keluar seiring katanya sanggup membuaiku dalam sekejap..
Sayang..???
Tidak !! lebih tinggi dari itu..
Aku sadar diriku telah mencintainya..
Dalam.. dan sangat tulus..
Aku inginkan dirinya mendampingiku.. berjalan seiring dengan langkahku..
Tertawa bersama dengan candaku..
Berbagi.. hanya bersamaku..
Tapi sayang..
Takdir berkata lain..
Emas itu tidak merindukan batu seperti aku..
Emas itu tidak berharap seperti aku berharap padanya..
Dia.. dia berharap akan butiran emas lain.. bukan aku..
Emas itu akan menjalin suatu cinta yg tidak bisa aku raih..
Kini emas itupun meninggalkanku..
Dan kini aku pun hanya menjadi batu mati seperti yg dulu..
Hanya bisa diam.. menikmati angin dan paduan alam lainnya..
Sendiri disini..
Ya.. kembali lagi seperti dulu..
Aku..
Sang batu kesepian
Gejolakku semakin meninggi,,
Emosiku labil tak terkendali..
Siang hingga malam tak terasa, tak berbekas,
Difikirku hanya satu,
Dianganku hanya satu,,
Dirinya..
Malam Itu..
Langit yg Gelap dan Sepi..
Disaat dingin menyapaku untuk kesekian kalinya
Menabrakkan kerasnya tusukan itu ke tubuhku..
Dengan harapan setinggi langit
Berharap waktu bisa mempertemukan aku dengannya..
Takdir menjawab..
Dipertemukan aku dengannya..
Gundah.. Bingung..
Tak tahu apa yg harus aku bicarakan..
Akal sehatku berkecamuk difikirku
sampai akhirnya aku bisa berkata..
Sedikit.. kemudian diam.. Sedikit .. dan diam lagi.
Dengan sgala kegalauan di lubukku,kuteruskan Kata”ku..
Bahwa aku hanya ingin dia tahu isi hatiku ..
Tapi ternyata
Aku lemah..
Aku masih sangat rapuh..
Terlalu cepat kukatakan semua itu
Hingga membuatku menyesal sekarang
Saat mendung berkepanjangan dan bintang menghilang
Kepercayaan diri tetap tersisa akan munculnya matahari
Menghalau riuhnya mendung..
Memanggil terangnya bintang..
Saat panas menyemai dan kering beriringan..
Kepercayaan diri masih tumbuh untuk turunnya hujan
basahnya meluncur.. berlari.. menyejukkan bumi..
Aku.. sang pemuja kepercayaan..
Yakin munculnya kebaikan ditiap musibah yg datang..
Tak akan pernah menyerah akan kehancuran..
Terus berharap kembalinya kedamaian hati..
Ya.. itu aku..
Dengan kepercayaan setinggi langit..
Dengan kepercayaan sekuat angin..
aku..
“Sang pemuja Kepercayaan”
Kepercayaanku tidak hampa.
Keinginanku berubah nyata.
Kutemui suatu kisah tak terlupa.
Di bawah langit bertemankan angin,
Disinari mega sore berhiaskan awan,
Aliran cintaku menemukan muaranya,
Dan membentuk kisah baru
Yang kini menyesalkanku
Tapi tak apa
Itu masa laluku
Dan aku tidak hidup di masa itu
Maaf
Dan kini kuhapus semua memori itu
Meski masih tersisa
Dan tak akan terlupa
Tapi aku akan terus berjalan
Menuju perbaikan
Tak peduli mereka berkata apa
Memaki apa
Aku akan tetap berjalan

0 comments:

Posting Komentar